Sobat,ada yang menarik dari kehidupan kita setelah beranjak ke fase remaja dan menuju dewasa. Seiring bertambahnya umur, tak bisa ditepis pula ketika sang jiwa mulai menapaki kasih sang bidadari,atau sebaliknya. Namun, sayangnya kefitrahan sang bidadri justru dipertaruhkan atas nama cinta. Ya C.I.N.T.A,,cinta seringkali menapaki relung jiwa setiap insan dan hal ini jelas merupakan hal kodrati bagi setiap insan yang sudah diciptakan berpasang-pasangan oleh Allah SWT. Ada sebuah syair yang mungkin dapat memberi gambatan pada kita akan perjalanan menuju kefitrahan cinta sejati.
Sobat,Akan ada hari,
dimana Allah menjadi saksi saat lingkarkan ikatan sudi mitsaqan ghalidza,
di jariku yang kau pilih,
walau aku tak sempurna layaknya istri sang nabi.
Akan ada hari,
dimana kulingkarkan pula sumpah setia di jarimu,
yang kupilihsebagai imamku,
yang surga-Nya tak bisa dimasuki tanpa ridhp darimu.
Akan ada hari,
dimana akan kugelar sajadahmu dan sajadahku,
kita bersujud dalam sepenggalwaktu yang sama,
dan do'a yang terucap darimu akan ku amini juga dalam hati,
satu shaf di belakangmu.
Akan ada hari,
dimana akan selalu kunanti tausiyahmu sebagai pengantar tidurku,
dan rasa syukur karna-Nya yang telah memberi cinta yang kutujukan padamu.
Akan ada hari,
dimana kau kumandangkan adzan di balik daun telinga sosok mungil,
yang kelak sebagian parasku dan sebagian tingkahmu.
Akan ada hari,
dimana keteladananmu akan mengiringi tugasku,
sebagai madrasah dan majelis ilmu bagi keturunan kita.
Akan ada hari,
dimana kita akan melihat nisan dan sepetak lahan berdampingan,
untuk nanti ketika esok tak ada lagi.
Akan ada hari,
dimana salah satu dari kita menghadap illahi,
dengan pendamping soleh dan solehah,
yang setia menemani sampai akhir perjalanan nanti.
Dan aku akan sabar menanti,
semoga Allah mengizinkan sakinah bersamamu hadir suatu hari nanti,
hingga kelak dikumpulkan kembali,
sampai di surga-Nya nanti,
Aminn :)
# Polaritz al Zidarizta
Sobat,Akan ada hari,
dimana Allah menjadi saksi saat lingkarkan ikatan sudi mitsaqan ghalidza,
di jariku yang kau pilih,
walau aku tak sempurna layaknya istri sang nabi.
Akan ada hari,
dimana kulingkarkan pula sumpah setia di jarimu,
yang kupilihsebagai imamku,
yang surga-Nya tak bisa dimasuki tanpa ridhp darimu.
Akan ada hari,
dimana akan kugelar sajadahmu dan sajadahku,
kita bersujud dalam sepenggalwaktu yang sama,
dan do'a yang terucap darimu akan ku amini juga dalam hati,
satu shaf di belakangmu.
Akan ada hari,
dimana akan selalu kunanti tausiyahmu sebagai pengantar tidurku,
dan rasa syukur karna-Nya yang telah memberi cinta yang kutujukan padamu.
Akan ada hari,
dimana kau kumandangkan adzan di balik daun telinga sosok mungil,
yang kelak sebagian parasku dan sebagian tingkahmu.
Akan ada hari,
dimana keteladananmu akan mengiringi tugasku,
sebagai madrasah dan majelis ilmu bagi keturunan kita.
Akan ada hari,
dimana kita akan melihat nisan dan sepetak lahan berdampingan,
untuk nanti ketika esok tak ada lagi.
Akan ada hari,
dimana salah satu dari kita menghadap illahi,
dengan pendamping soleh dan solehah,
yang setia menemani sampai akhir perjalanan nanti.
Dan aku akan sabar menanti,
semoga Allah mengizinkan sakinah bersamamu hadir suatu hari nanti,
hingga kelak dikumpulkan kembali,
sampai di surga-Nya nanti,
Aminn :)
# Polaritz al Zidarizta
0 komentar:
Posting Komentar