Senin, 09 Juli 2012

Kisah Sepotong Kain Kafan


Hari ini ada ribuan gulung kain diperjual belikan di pasar-pasar di kota ini. Hari ini ada sedemikian banyak kain putih, yang sedang dibeli, diukur, atau dipotong. Hari ini ada sedemikian banyak kain putih yang siap dugunakan untuk kain kafan. Hari ini ada sedemikian banyak kain kafan yang seolah bertanya untuk siapa ia dibeli.
 Esok hari, siapa gerangan pembeli berikutnya. Bisa jadi kain putih itu akan dibeli orang yang tidak kita kenal. Bisa jadi kita sendiri yang membelinya untuk tetangga atau keluarga dekat kita sendiri. Bisa jadi seseorang sedang membelikannya untuk jenazah kita yang menunggu dikubur.
Engkau bisa saja tertawa, tapi bisa jadi kain kafanmu ada di truk pengirim barang yang sedang parker di pinggir kota toko kain itu. Engkau bisa saja berencana, tapi bisa saja kain kafanmu sedng dipesan oleh sang pemilik toko. Engkau boleh saja tidur ternyenyak, tapi bisa jadi seorang penenun sedang memintal kain kafanmu. Engkau boleh saja menikmati keindahan alam pertanian, tapi boleh jadi seorang petani sedang memanen kapas bahan kain kafanmu.
Kita tidak tahu kapan hidup kita berakhir. Kita juga tidak tahu kain kafan mana yang akan menemani kita di kuburan. Tapi yang jelas kain itu ada di suatu tempat. Kain kafan itu seniapkan kematiannyadiri tidak tahu akan untuk siapa ia digunakan. Seandainya ia bisa berbicara, tentunya ia meminta agar digunakan kepada orang yang senantiasa ingat dan mempersiapkan kematian.
Terima Kasih Anda Telah Membaca Kisah Sepotong Kain Kafan
"Pembaca yang Baik Meninggalkan Komentar" (MJ)

0 komentar:

Posting Komentar