Esok hari, siapa gerangan pembeli berikutnya. Bisa jadi
kain putih itu akan dibeli orang yang tidak kita kenal. Bisa jadi kita sendiri
yang membelinya untuk tetangga atau keluarga dekat kita sendiri. Bisa jadi
seseorang sedang membelikannya untuk jenazah kita yang menunggu dikubur.
Engkau bisa saja tertawa, tapi bisa jadi kain kafanmu ada
di truk pengirim barang yang sedang parker di pinggir kota toko kain itu.
Engkau bisa saja berencana, tapi bisa saja kain kafanmu sedng dipesan oleh sang
pemilik toko. Engkau boleh saja tidur ternyenyak, tapi bisa jadi seorang
penenun sedang memintal kain kafanmu. Engkau boleh saja menikmati keindahan
alam pertanian, tapi boleh jadi seorang petani sedang memanen kapas bahan kain
kafanmu.
Kita tidak tahu kapan hidup kita berakhir. Kita juga
tidak tahu kain kafan mana yang akan menemani kita di kuburan. Tapi yang jelas
kain itu ada di suatu tempat. Kain kafan itu seniapkan kematiannyadiri tidak
tahu akan untuk siapa ia digunakan. Seandainya ia bisa berbicara, tentunya ia
meminta agar digunakan kepada orang yang senantiasa ingat dan mempersiapkan kematian.
"Pembaca yang Baik Meninggalkan Komentar" (MJ)
0 komentar:
Posting Komentar