Rabu, 04 Juli 2012

Engkau Yang Di Depan Engkaulah Teladan

Sobat, beberapa waku lalu saya mengalami 2 kejadian yang hamper serupa. Kedua peristiwa yang saya alami ini tidak jauh-jauh dari seputar jalan raya dan lalu lintas.
 
Peristiwa I
Pagi itu saya berangkat ke sekolah mengendarai sepeda motor seperti biasanya, tak ada yang terasa istimewa pagi itu. Semua berjalan seperti biasanya, hingga saya berhenti  di sebuah perempatan jalan raya karena saat itu lampu merah sudah menyala. Di kejauhan kulihat berdiri seorang ibu-ibu yang buta mengemis di bawah lampu lalin. Tangannya tak lelah mengacungkan sekantong plastik bekas bungkus permen, berharap ada dermawan yang mau menyisihkan sedikit rejeki untuknya. Lalu lintas kulihattak begitu ramai, hanya sekitar sepeluh.an sepeda motor berhenti. Pada awalnya tak ada yang begitu menghiraukan kehadiran sang Ibu pengemis, termasuk seorang ibu-ibu yang berhenti tepat di dekatnya. Namun, akhirnya ada seorang remaja yang tergerak memberikan sedikit rejekinya kepada sang pengemis dan ternyata ibu-ibu yang tepat berada di belakang remaja tersebut yang tadinya acuh ikut tergerak memberikan sedekah untuk sang pengemis.

Peristiwa II
Di sebuah sekolah, diadakan sebuah tes kesehatan. Selain diperiksa seperi tes kesehatan pada umumnya, siswa juga mengisi sebuah formulir yang diantaranya tentang jarak rumah dan kendaraan menuju ke sekolah. Cerita menarik datang dari seorang  siswa sebut saja namanya Bunga (kayak yang ada di berita-berita ya namanya,,,hehehe J). Si Bunga mengisi datanya bahwa jarak rumah ke sekolahnya adalah 10 KM dan ia mengendarai sepeda motor untuk berangkat ke sekolah.Setelah mengisi formulir,  akhirnya tibalah saat pemeriksaan kesehatan. Semua berjalan lancer hingga pada pemeriksaan mata (buta warna) ternyata diketahui bahwa Bunga menderita buta warna sebagian. Ia tidak mampu membedakan antara warna merah,hijau,dan biru. Sang dokter yang memerksanya pun bertanya,
“Apakah benar Bunga naik sepeda motor ke sekolah ?”,Tanya dokter.
            “Iya benar pak,”jawab Bunga.
            “Lantas bagaimana cara Bunga mematuhi rambu lalu lintas aat di jalan raya ?”, lanjut dokter.
            “Mudah saja pak (sambil tersenyum), saya hanya mengikuti kendaraan yang ada di depan saya. Bila yang ada di depan saya terus, saya juga ikut terus dan bila berhenti saya juga ikut berhenti”,jawabnya.
………………………………..-----------------------……………………………………

Pelajaran :
Sobat, ternyata nih kita bisa menjadi seorang inspirator  bagi orang lain baik secara lagsung maupun tidak langsung tanpa kita sadari seperti yang tercermin dalam dua cerita di atas. Cerita pertama member pelajaran tentang inspirasi perbuatan yang baik,tetapi sebaliknya dalam cerita yang kedua. Jadi sudah saatnya kita mulai berhati-hati dalam setiap tindakan kita agar tindakan kita bias menjadi inspirasi yang baik bagi orang lain di sekeliling kita, bukan sebaliknya. Eitssss, tapi hati-hati juga dalam berbat baik jangan sampai diniatkan agar dipuji/dilihat orang lain karena dapat menimbulkan sifat Riya’.
So, anda mau ilih yang mana ??? It’s your choice J

Terima Kasih Anda Telah Membaca  Engkau Yang Di Depan Engkaulah Teladan
“Pembaca Yang Baik Meninggalkan Komentar” (MJ)

0 komentar:

Posting Komentar